Saya ibu dari 3 orang anak. Saya menikah dengan duda anak 2. Sebelumnya saya mempunyai pacar dan sudah lama berpacaran denganya.
Entah kenapa saya akhirnya menikah dengan Duda ank 2 ini. Yah, mungkin ini namanya jodoh. Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun pun berganti tahun.
Hidup bersamanyanya semakin kurasa seperti di neraka. Dengan lahirnya anak pertama gak membuat dia (baca suami) berubah, sampai lahirlah anak ketiga. Hal yang sama tetap terjadi (baca pertengkaran).
Saya tidak pernah menuntut banyak, saya hanya minta berbicaralah yang baik, berilah perhatian dan berterima kasihlah untuk istrimu.
Namun, hal itu tidak ku dapat. Saya yang mempunyai usaha (baca jualan baju) tidak mengharapkan uang darinya(baca suami). Tapi yang saya tidak habis pikir, didepan pelanggan (baca pembeli) dia berkata kasar (baca memanggil binatang) kepada saya. Sampai pelanggan berkata "kok suaminya begitu?". Saya hanya bisa tersenyum.
40 Tahun sudah saya menyembunyikan kondisi ini dari keluarga besar, sehingga mereka melihat betapa bahagianya keluarga kecilku ini. Tapi....mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Saya selalu mengalah, mengalah dan mengalah....
Saya dipukul, saya hanya diam dan menangis...
Saya di marahin di depan anak-anak, saya hanya diam dan memangis..
Hanya Tuhan dan anak-anaklah yang melihat dan mengetahui kondisi saya.
Bersyukur saya selalu di beri kesehatan,sehingga bisa tetap mengurus anak dan cucu saya.
Oh Tuhan,teteplah berikan kekuatan dan kesehatan kepada saya.
Sampai akhirnya, saya sudah tidak tahan lagi. Setelah 40 tahun akhirnya saya berani untuk menjawab dan menantangmu (baca suamiku)! Saya berani memukulmu, bahkan anakkupun membantu memukulmu. Walau badanmu tinggi gak menghalangiku untuk melawanmu.
Cukup! Cukup! Sampai disini kesabaranku.. Sampai disini kau boleh mengata-ngataiku..
Sampai disini kau boleh marah...
Sekarang, diusia yang sudah tidak muda lagi aku harus berkata: " terserah denganmu." Kamu mau bercerai, kamu mau dengan wil, kamu mau ngapain, TERSERAH!
Karena sudah sakit hati ini....
Malu dengan anak yang sudah besar dan berkeluarga
Malu dengan cucu yang melihat kelakuan opanya
Malu dengan tetangga yang bergeleng-geleng kepalanya
Malu pada diri sendiri
Aku mau hidup tenang...
Aku mau menikmati menjaga cucu
Aku mau menikmati masa tuaku yang damai
Aku mau hidup tanpa ada amarah
Cukup sudah luka hati ini..
Cukup sudah bathin ini menutupin semuany
Cukup sudah rasa kesal,benci,amarah,emosi.....
Oh Tuhan,beri aku kekuatan yang baru
Oh Tuhan,aku sudah gak tahan
Inilah realita hidup.
Inilah kisah hidup
Inlah kenyataan pahit
Hidup berkeluarga 40tahun atau 15 tahun atau 1 tahun sama pengalamannya
Hidup pernikahan yang 40 tahun aja bisa bercerai apalagi hidup pernikahan yang seumur jangung. Setiap rumah tangga mempunyai masalah yang berbeda-beda malahan kadang hanya masalah sepele saja bisa menjadi boom waktu..
Kiranya kisah ini bisa menjadi inspirasi buat keluarga muda seperti saya kelak...
Mari berdoa agar hal yang buruk tidak terjadi pada kita generasi muda
Namanya juga 2 kepala menjadi 1,sudah pasti tiak bisa di paksakan keinginan kita dan keinganan dia. Sudah pasti pola berpikir yang berbeda.
Hanya bisa berdoa: Tuhan, jagalah pernikahanku ini,keluarga kecilku ini, Rumah tanggaku ini..Berkatilah agar menjadi berkat bukan menjadi batu sandungan. Bisa memberkati dan bukan dikutukin. Dan biarlah hanya maut yang memisahakan kami. amin
Tuhan Memberkati
By: SH- Jabar,24 Maret 2017
Komentar
Posting Komentar