Langsung ke konten utama

Cukup!

Saya ibu dari 3 orang anak. Saya menikah dengan duda anak 2. Sebelumnya saya mempunyai pacar dan sudah lama berpacaran denganya.

Entah kenapa saya akhirnya menikah dengan Duda ank 2 ini. Yah, mungkin ini namanya jodoh. Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun pun berganti tahun.

Hidup bersamanyanya semakin kurasa seperti di neraka. Dengan lahirnya anak pertama gak membuat dia (baca suami) berubah, sampai lahirlah anak ketiga. Hal yang sama tetap terjadi (baca pertengkaran).

Saya tidak pernah menuntut banyak, saya hanya minta berbicaralah yang baik, berilah perhatian dan berterima kasihlah untuk istrimu.

Namun, hal itu tidak ku dapat. Saya yang mempunyai usaha (baca jualan baju) tidak mengharapkan uang darinya(baca suami). Tapi yang saya tidak habis pikir, didepan pelanggan (baca pembeli) dia berkata kasar (baca memanggil binatang) kepada saya. Sampai pelanggan berkata "kok suaminya begitu?". Saya hanya bisa tersenyum.

40 Tahun sudah saya menyembunyikan kondisi ini dari keluarga besar, sehingga mereka melihat betapa bahagianya keluarga kecilku ini. Tapi....mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Saya selalu mengalah, mengalah dan mengalah....

Saya dipukul, saya hanya diam dan menangis...

Saya di marahin di depan anak-anak, saya hanya diam dan memangis..

Hanya Tuhan dan anak-anaklah yang melihat dan mengetahui kondisi saya.

Bersyukur saya selalu di beri kesehatan,sehingga bisa tetap mengurus anak dan cucu saya.
 Oh Tuhan,teteplah berikan kekuatan dan kesehatan kepada saya.

Sampai akhirnya, saya sudah tidak tahan lagi. Setelah 40 tahun akhirnya saya berani untuk menjawab dan menantangmu (baca suamiku)! Saya berani memukulmu, bahkan anakkupun membantu memukulmu. Walau badanmu tinggi gak menghalangiku untuk melawanmu.

Cukup! Cukup! Sampai disini kesabaranku.. Sampai disini kau boleh mengata-ngataiku..
Sampai disini kau boleh marah...

Sekarang, diusia yang sudah tidak muda lagi aku harus berkata: " terserah denganmu." Kamu mau bercerai, kamu mau dengan wil, kamu mau ngapain, TERSERAH!

Karena sudah sakit hati ini....
Malu dengan anak yang sudah besar dan berkeluarga
Malu dengan cucu yang melihat kelakuan opanya
Malu dengan tetangga yang bergeleng-geleng kepalanya
Malu pada diri sendiri

Aku mau hidup tenang...
Aku mau menikmati menjaga cucu
Aku mau menikmati masa tuaku yang damai
Aku mau hidup tanpa ada amarah

Cukup sudah luka hati ini..
Cukup sudah bathin ini menutupin semuany
Cukup sudah rasa kesal,benci,amarah,emosi.....

Oh Tuhan,beri aku kekuatan yang baru
Oh Tuhan,aku sudah gak tahan

Inilah realita hidup.
Inilah kisah hidup
Inlah kenyataan pahit

Hidup berkeluarga 40tahun atau 15 tahun atau 1 tahun sama pengalamannya

Hidup pernikahan  yang 40 tahun aja bisa bercerai apalagi hidup pernikahan yang seumur jangung. Setiap rumah tangga mempunyai masalah yang berbeda-beda malahan kadang hanya masalah sepele saja bisa menjadi boom waktu..

Kiranya kisah ini bisa menjadi inspirasi buat keluarga muda seperti saya kelak...

Mari berdoa agar hal yang buruk tidak terjadi pada kita generasi muda
Namanya juga 2 kepala menjadi 1,sudah pasti tiak bisa di paksakan keinginan kita dan keinganan dia. Sudah pasti pola berpikir yang berbeda.

Hanya bisa berdoa: Tuhan, jagalah pernikahanku ini,keluarga kecilku ini, Rumah tanggaku ini..Berkatilah agar menjadi berkat bukan menjadi batu sandungan. Bisa memberkati dan bukan dikutukin. Dan biarlah hanya maut yang memisahakan kami. amin
Tuhan Memberkati
By: SH- Jabar,24 Maret 2017

note: pinjam pic Dan kata-kata yang bagus INI.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Besi Putih

Besi Putih... Konon waktu kecil punya cerita soal manfaat besi putih... Baik itu kalung,cincin,gelang tangan ataupun gelang kaki... Anak kecil ambon mayoritas menggunakan asesoris ini... Konon di percaya bila dipakai bisa menjadi obat bagi yang menggunakan.... Contoh saya: waktu kecil menggunakan gelang tangan yang sambung...Menurut kepercayaan orang tua saya(saat itu) apabila saya sakit/panas tidak akan kena panas tinggi/step....dan gelang itu saya gunakan sampai kelas 3SD. Sehingga waktu gelang itu mau dilepaskan harus menggunakan gergaji karena tidak bisa dilepaskan...emang sih saya tidak step dan Puji Tuhan tidak pernah di rawat di RS sampai akhirnya sudah menikah baru pernah mengalami harus di rawat.... Hmm kadang berpikir...benarkah ada manfaatnya..apakah ada hubungannya....Bagaimana dengan penilaian ilmu kedokteran...sampai saat ini saya belum pernah mendapat jawaban yang pasti...tetapi karena kepercayaan ..maka jadilah..... Sekarang besi putih itu semakin maju

Resep Kacang Ijo (tanpa direndam)

Resep Kacang Ijo (tanpa di rendam) Bahan 1/2 kg kacang hijau (dicuci bersih) 1 santan kara kotak(besar) 2 lembar Daun pandan(dicuci dan di potong2) 1 ruas jahe (dikupas dan cuci bersih) 1/2kg gula merah(manisnya lebih enak) 1 sendok teh Garam 1 sachet vanili Cara memasaknya: Rebus kacang hijau bersama garam,daun pandan dengan air secukupnya(jangan banyak2 Dolo) karena Setiap kacang hijau mendidih tambahan 1 gelas air..begitu seterusnya sampai kacang hijau pecah(Matang) Nah setelah matang masukan gula merah(aduk2 ya) Setelah gula mencair masukan vanili dan aduk2 Kemudian masukan santan Aduk dan jangan di tinggal ya Mendidih dan langsung matikan api Kacang hijau siap di sajikan Dijamin lebih enak dan puas makannya Selamat mencoba dan berbagi info ya + ResepKita.Com + Resep Masakan + Masak.TV + Masakan Rumahan tulisansuzie

Aku Hasilnya

Aku Hasilnya Terima kasih untuk karyaMu, Akulah prakaryaMu Terima kasih ukiran TanganMu, Aku Pahatan tanganMu, Terima kasih Tuhan untuk hasil TanganMu Aku lukisanMu Karya BesarMu..yang membuat hidupku Indah Aku bejanaMu, aku prakaryaMu, aku lukisanMu yang hasilnya Sempurna Kau perhatikan setiap sela-sela semua hasil karyaMu Kau mengingatkanku, terbuat dari apa aku ini Aku prakarya yg butuh tangan LembutMu Bejana yg butuh tangan sejukMu Lukisan yang butuh Tinta dari TanganMu Sangat berterima kasih untuk hasil karyaMu, hasil LukisanMu, hasil prakaryaMu, hasil tanganMu Woe..Amazing @tulisansuzie #tulisansuzie